Tidak ada yang lebih menyegarkan, daripada bangun dari tidur malam yang nyenyak. Berbicara tentang tidur, Apakah benar wanita membutuhkan tidur lebih banyak daripada pria? Menurut sains, jawabannya adalah ya.
Mungkin Dakota Johnson tidak terlalu berlebihan ketika mengatakan, bahwa dia membutuhkan 10 jam tidur setiap malam, agar bisa berfungsi dengan baik.
Ketika berbicara tentang kebiasaan tidur, kebanyakan dari kita percaya bahwa standar universal mendekati delapan jam. Namun studi menunjukkan, bahwa itu tidak sepenuhnya benar. Karena setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berbeda, untuk berfungsi dengan optimal.
Apakah Wanita Membutuhkan Lebih Banyak Tidur daripada Pria?
Beberapa studi ilmiah telah meneliti waktu tidur berdasarkan gender dan menemukan bahwa, wanita, rata-rata, tidur 6 hingga 28 menit lebih lama daripada pria. Namun Dr. Aileen Alexander, MD—seorang ahli kesehatan wanita dan tidur serta pendiri situs pelatihan daring Nourish—menekankan bahwa, “penelitian di bidang ini masih terbatas.”
Ada beberapa teori mengapa wanita cenderung tidur beberapa menit lebih lama (rata-rata) dibandingkan pria. Karena tidur diatur oleh hormon, gender kita (perempuan) mungkin berpengaruh pada seberapa banyak tidur yang kita butuhkan.
“Dalam hal fisiologi, hormon wanita memiliki peran besar dalam tidur,” kata Dr. Aileen. “Ini mencakup segala hal mulai dari periode menstruasi, hingga kehamilan dan menopause. Semua situasi ini dapat berdampak negatif pada tidur karena alasan yang jelas. Secara keseluruhan, ini berarti wanita memiliki kebutuhan tidur yang lebih besar dan lebih cenderung tidur di siang hari,” lanjutnya.
BACA JUGA: 10 Makanan Kaya Vit. C yang Meningkatkan Kekebalan dan Merangsang Produksi Kolagen
Wanita juga lebih rentan terhadap insomnia, yang mungkin menjelaskan, mengapa ketika mereka tertidur, mereka akhirnya membutuhkan lebih banyak waktu tidur.
Kemudian ada faktor aktivitas harian—apakah wanita hanya sedikit lebih lelah daripada pria?
“Wanita biasanya yang bangun di tengah malam untuk merawat anak-anak, atau dalam beberapa kasus, orang tua yang sudah lanjut usia,” kata Dr. Aileen.
Studi memang menunjukkan, bahwa wanita cenderung mengambil sebagian besar pekerjaan rumah tangga, mulai dari menyiapkan makanan hingga membersihkan dan merawat anak. Ini bisa menjadi alasan lain mengapa kebutuhan tidur mereka meningkat.
Berapa Banyak Waktu Tidur yang Dibutuhkan Wanita?
Sementara, studi menunjukkan bahwa wanita secara teknis membutuhkan rata-rata 11 menit lebih banyak. Namun Dr. Aileen berpikir masih diperlukan penelitian lebih banyak, untuk memastikan hal tersebut.
“Menurut pendapat profesional saya, kita membutuhkan lebih banyak bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini,” katanya. Pada kenyataannya, tidak ada jumlah waktu yang pasti yang kita semua butuhkan.
“Kebutuhan tidur berbeda untuk setiap orang dan harus dipersonalisasi, tidak hanya distereotipkan berdasarkan gender,” kata Dr. Aileen.
Pada akhirnya, yang penting adalah mendengarkan tubuh Anda sendiri, karena setiap orang berbeda.
“Jumlah tidur yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah delapan jam, tetapi beberapa orang bisa berfungsi dengan baik, dengan tujuh jam, dan yang lain membutuhkan sembilan jam,” katanya. “Saya selalu merekomendasikan untuk mendengarkan tubuh Anda. Jika Anda tidak merasa segar di pagi hari, memperbaiki kualitas tidur adalah langkah yang baik untuk memulai,” lanjutnya.
Apa Konsekuensi dari Kurang Tidur?
Jika Anda khawatir tidak mendapatkan cukup tidur setiap malam—baik Anda pria atau wanita—penting untuk memperhatikan tanda-tanda yang diberikan tubuh Anda.
“Meskipun kita memerlukan lebih banyak penelitian untuk memahami kesenjangan tidur, antara kebutuhan dan siklus tidur pria dan wanita, konsekuensi dari kurang tidur sudah terbukti dan dapat berdampak besar pada pria dan wanita,” kata Dr. Aileen.
“Kurang tidur mempengaruhi waktu reaksi kita, yang dapat menyebabkan kecelakaan mobil dan kesalahan kerja. Ini memiliki dampak mendalam pada suasana hati, dan meningkatkan risiko kondisi medis seperti kecemasan dan depresi. Ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan—kurang tidur sangat terkait dengan obesitas, diabetes, kondisi jantung, ketidakseimbangan hormon, fungsi kekebalan tubuh yang terganggu, dan banyak lagi.”
Dr. Aileen menambahkan, bahwa tidur adalah pilar kesehatan. “Tidur adalah saat kita memperbaiki tubuh kita, mengonsolidasikan ingatan kita, dan mengisi ulang energi,” katanya. “Tidak hanya membantu kita mencegah penyakit, tetapi juga membuat kita merasa energik dan bahagia,” tutupnya. (*)
Leave a Reply