Dukung Si Kecil Tumbuh Aktif dan Kreatif dengan Ikut Bermain

Foto; Freepik

Saat ini, masih banyak orang tua yang menganggap, bermain hanya sebatas hiburan bagi Si Kecil, bukan bagian dari proses belajar tumbuh kembang. Sehingga banyak orang tua yang belum aktif terlibat, namun hanya sekedar menemani dan mengawasi saat Si Kecil sedang bermain.

Padahal, momen bermain bersama adalah waktu yang sangat penting untuk orang tua berkomunikasi dengan Si Kecil.

Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog anak, bermain adalah aktivitas alami bagi anak. “Tanpa disuruh pun, anak pasti akan bermain. Namun, kalau dibiarkan sendiri terus, ini bisa jadi pemborosan potensi stimulasi,” ujar Vera saat diskusi tentang Kampanye Main Jangan Main-Main dari Lactogrow di Menteng, Jakarta baru-baru ini.

BACA JUGA: Waspada Dry Eye! Rata-rata Anak Habiskan 3 am Sehari Melihat Gadget 

Vera mengingatkan, bila bermain bukan sekadar kegiatan menyenangkan bagi Si Kecil, tetapi juga merupakan cara belajar yang efektif untuk perkembangan kreativitas, daya pikir, serta keterampilan sosial dan emosional Si Kecil.

“Saat bermain, Si Kecil akan belajar berekspresi, berinteraksi, dan berkomunikasi, sekaligus mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Di sinilah peran orang tua menjadi penting, membangun komunikasi dan memberikan stimulasi yang tepat, untuk mengembangkan kemampuan seperti creative problem solving, berpikir fleksibel, hingga keberanian mencoba ide-ide baru. Bahkan, pembentukan karakter anak pun bisa dilakukan secara alami, melalui interaksi sederhana saat bermain bersama,” ujar Vera.

Sempatkan Waktu Bermain

Namun bagi Ibu yang sehari-hari memiliki kesibukan di luar rumah—sehingga jarang waktu bermain bersama anak—seringkali merasa bingung untuk bisa melunasi hutang waktu bermain dengan anak.

Vera menekankan, orang tua tidak perlu merasa bersalah dengan ‘hutang’ tersebut. “Jadi, jangan dipandang sebagai ‘hutang’ yang menumpuk. Tapi, dalam satu hari, targetkan harus ada waktu untuk bermain sama anak. Jangan pikirkan yang kemarin, tapi hari ini harus ada (waktu bermain). Nggak sampai satu jam nggak apa-apa sebetulnya, kadang saya menyarankan 15 menit juga cukup, asalkan rutin dilakukan,” tutur Vera.

Menurutnya, orang tua harus menetapkan waktu bermain bersama setiap harinya. Misalnya 30 menit setelah ayah atau ibu sampai di rumah dan telah membersihkan diri.

“Anak jadi tahu kapan (waktu bermain). Anak akan merasa tenang, secure, kalau dia bisa prediksi dan antisipasi bahwa besok waktunya aku bermain,” tegasnya.

BACA JUGA: 7 Tips Efektif Atasi Anak Tantrum untuk Orang Tua Muda

Lalu apa dampak negatifnya bila ‘hutang main’ bersama anak tidak dilunasi? Berdasarkan pengalamannya, ia kerap menemukan kurangnya hubungan dan kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Dampaknya, anak pun akan susah diatur karena merasa tidak perlu mendengarkan apa kata orang tuanya.

“Ada ungkapan, connecting before correcting. Jadi, kalau kita mau koreksi anak, lihat dulu koneksinya bagus atau tidak. Nah, building connection itu salah satunya tercipta lewat bermain,” jelas Vera.

Apalagi, orang tua bermain bersama anak merupakan salah satu bentuk stimulasi terbaik, karena dapat merangsang hampir semua aspek tumbuh kembangnya.

“(Stimulasi) bisa didapatkan anak lewat bermain. Dia belajar juga tentang orang lain, belajar juga tentang lingkungan sekitarnya. Jadi, bermain memang bukan sembarang bermain. Karena bermain itu banyak manfaatnya dan bukan sekadar hiburan,” ungkapnya.

BACA JUGA: 6 Panduan Agar Anak Percaya Diri dan Mandiri 

Ia juga membagikan beberapa manfaat bermain dengan anak, seperti: Mengasah sensorik dan motorik, meningkatkan kognitif dan self-regulation, membangun emotional bonding, hingga menunjang kesejahteraan orangtua melalui hormon oksitosin.

Manfaat di atas akan lebih optimal jika orangtua ikut terlibat dalam permainan anak. Untuk membantu orangtua menikmati momen ini, Vera membagikan tips dengan slogan MAINKAN, yaitu:

M – Menjadi teman bermain anak.
A – Aktivitas sesuai usia dan perkembangan.
I – Interaktif dan dua arah (tanpa gadget).
N – Nutrisi mendukung aspek perkembangan.
K – Kurangi larangan berlebihan.
A – Ajak anak aktif terlibat.
N – Nikmati momen bermain bersama.

Jadi mom and dad, yuk jangan lewatkan waktu bermain dengan Si Kecil. (*/rez)