Ramai Istilah “jam koma” di kalangan generasi Z belakangan ini. Fenomena ini menggambarkan kondisi seseorang yang sangat lelah, tidak berenergi, dan sulit berkonsentrasi dalam jangka waktu tertentu. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan “jam koma” dan apa penyebabnya?
Secara sederhana, “jam koma” dapat diartikan sebagai periode di mana seseorang merasa “mati rasa” secara mental dan fisik. Sebuah kondisi dimana seseorang itu mengalami kelelahan koqnitif, ditandai dengan menurunnya kemampuan otak untuk berpikir dan fokus.
BACA JUGA: 10 Tips Relaksasimu, Agar Kesehatan Mental dan Fisikmu Terjaga
Kondisi ini seringkali dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang memiliki tuntutan tinggi dalam pekerjaannya, dan terjadi pada sore hari setelah jam selesai kantor, hingga malam.
Pada saat itu, seseorang akan sulit untuk berkonsentrasi, kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai, dan memiliki mood yang tidak stabil.
BACA JUGA: 6 Manfaat Yoga untuk Tubuh dan Pikiran Kita
Bukan kondisi yang baik tentunya, dan harus segera diatasi, agar tidak berdampak pada keesokan harinya. Beberapa tips sederhana yang bisa kita lakukan, adalah istirahat yang cukup yaitu tidur 7-8 jam setiap malam, dan kurangi penggunaan gadget, berikan waktu istirahat untuk mata dan otak dengan mengurai waktu menatap layar.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Selain pola hidup dan pola makan yang sehat, dukungan sosial seperti berbicara dengan teman atau keluarga, bisa manjadi solusi efektik untuk membantu meredakan stres. (*/rez)
Leave a Reply