Di era digital yang serba cepat, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Meski memberi banyak kemudahan, penggunaan teknologi, terutama media sosial, juga membawa tantangan serius bagi kesehatan mental.
Kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain, menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, dan terjebak dalam informasi negatif bisa memicu stres, kecemasan, dan depresi.
Salah satu contoh nyata adalah fenomena “Instagram anxiety”, di mana pengguna merasa tidak puas dengan kehidupan mereka, karena melihat kehidupan glamor orang lain di media sosial.
Penelitian menunjukkan, bahwa individu yang menghabiskan banyak waktu di platform seperti Instagram, cenderung merasa kurang percaya diri dan mengalami gejala depresi. Di Indonesia, kasus ini semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja yang sangat aktif di media sosial.
BACA JUGA: 10 Tips Relaksasimu, Agar Kesehatan Mental dan Fisikmu Terjaga
Selain itu, kecanduan teknologi juga menjadi masalah. Menurut studi, rata-rata orang dewasa di Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam per hari untuk berselancar di internet. Kebiasaan ini dapat mengganggu interaksi sosial yang sehat, dan menyebabkan perasaan kesepian. Misalnya, seseorang mungkin lebih memilih bermain game online ketimbang berkumpul dengan teman-teman di dunia nyata, yang akhirnya mengisolasi diri.
Dengan tantangan tersebut, tentu kita harus bisa menyikapinya dengan bijak. Pertama adalah penting untuk menetapkan batasan waktu dalam penggunaan media sosial. Misalnya, menggunakan aplikasi pengatur waktu seperti “Screen Time” pada smartphone, dapat membantu memonitor dan mengontrol penggunaan.
Kedua, menciptakan momen tanpa gadget, seperti “tech-free Sundays”, bisa menjadi cara yang efektif untuk kembali terhubung dengan diri sendiri dan orang-orang terdekat.
BACA JUGA: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Padatnya Rutinitas
Selain itu, memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif juga penting. Banyak aplikasi kesehatan mental seperti Headspace atau Calm yang menawarkan latihan meditasi dan mindfulness. Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus. Di Indonesia, beberapa platform lokal juga menyediakan sesi konseling online yang dapat diakses dengan mudah.
Dalam menghadapi tantangan kesehatan mental di era digital, kesadaran dan tindakan proaktif dari individu dan masyarakat sangat diperlukan. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan mendukung kesejahteraan mental semua orang. (*/rez)
Leave a Reply