Bagi banyak perempuan, berkata “tidak” sering kali terasa lebih sulit daripada berkata “ya.” Rasa sungkan, takut mengecewakan orang lain, hingga kekhawatiran dianggap egois membuat kita rela mengorbankan diri sendiri. Padahal, kemampuan berkata “tidak” adalah salah satu bentuk self-love dan kunci menjaga kesehatan mental.
Secara budaya, perempuan sering diajarkan untuk menjadi penurut, penyayang, dan selalu ada untuk orang lain. Akibatnya, ketika menolak, muncul rasa bersalah seakan-akan kita jahat. Padahal, terlalu sering berkata “ya” bisa membuat kita kelelahan, stres, bahkan kehilangan jati diri.
Pentingnya Menjaga Batasan (Boundaries)
Boundaries adalah pagar sehat yang kita pasang, agar tidak dimanfaatkan atau terbebani. Tanpa batasan, hidup terasa kacau: pekerjaan menumpuk, hubungan jadi tidak seimbang, dan kesehatan mental menurun.
BACA JUGA: Self-Love Bukan Egois, Ini Alasan Perempuan Perlu Lebih Menghargai Diri Sendiri
Cara Belajar Berkata “Tidak” Tanpa Rasa Bersalah
Pahami Prioritasmu
Tanyakan pada diri sendiri: apakah hal ini benar-benar penting untukku? Jika tidak, berarti boleh ditolak.
Gunakan Kalimat Sopan tapi Tegas
Misalnya: “Maaf, aku tidak bisa sekarang” atau “Aku menghargai tawaranmu, tapi aku harus fokus ke hal lain dulu.”
Jangan Berlebihan Memberi Alasan
Semakin banyak alasan, semakin besar peluang orang lain memaksamu. Cukup singkat, jelas, dan tulus.
Latihan di Hal Kecil
Mulailah dengan menolak permintaan kecil, seperti menolak ajakan hangout ketika kamu butuh istirahat. Lama-lama kamu akan terbiasa.
Ingat: Berkata ‘Tidak’ = Menjaga Diri
Dengan berkata tidak pada hal yang tidak penting, kamu sebenarnya sedang berkata ya pada dirimu sendiri.
BACA JUGA: Rutinitas Self-Care Paling Cocok Buatmu Berdasarkan Zodiak
Kesehatan mental bukan sesuatu yang bisa ditawar. Belajar berkata “tidak” adalah bagian dari self-love yang sehat. Ingat, perempuan yang berani menjaga batasannya justru akan lebih dihargai, karena ia tahu apa yang benar-benar penting untuk dirinya. (*/rez)
Leave a Reply