Princess Diana (1981)

Gaun: David dan Elizabeth Emanuel
Gaun megah Diana terkenal dengan kereta sepanjang 7 meter (sekitar 140 kaki). Tapi makna tersembunyi hadir lewat 10.000 mutiara yang dijahit, serta tapal kuda emas yang disembunyikan dalam rok sebagai simbol keberuntungan. Beberapa renda bahkan berasal dari Queen Mary I dari Inggris.
Gwen Stefani (2002)

Gaun: John Galliano
Gaun Gwen tampil berbeda—terlihat seperti terseret atau tidak sempurna—sebagai langkah subversif terhadap definisi gaun pengantin tradisional. Dia dan Galliano merancangnya agar tampak cair dan dramatis, menantang norma konvensional.
Gwyneth Paltrow (2018)

Gaun: Valentino
Gaun milik Gwyneth sendiri tak terlalu rumit, namun simbol tersembunyi hadir lewat perhiasan: kalung yang ia kenakan adalah kalung yang sama saat memenangkan Oscar pada 1999. Itu menjadi penghormatan personal kepada ayahnya, dan momentum penting dalam kariernya.
Keira Knightley (2013)

Gaun: Chanel
Gaun pengantin Keira bukanlah busana baru—itu adalah gaun Chanel yang pernah dipakai dalam acara BAFTA 2008. Dia memilih mengenakannya kembali, dan bahkan memakai di berbagai kesempatan setelah pernikahan. Ini menunjukkan keterikatan emosional dan loyalitas pada merek yang membentuk citranya.
Solange (2014)

Gaun: Kenzo oleh Humberto Leon
Pada pernikahannya, Solange memilih desain yang simpel sekaligus elegan, dan memercayakan gaunnya ke teman dekatnya, Humberto Leon dari Kenzo. Dia menyebut, bahwa semua orang yang ia libatkan di pernikahan adalah teman dekat yang dicintai, menjadikan gaun bukan sekadar pakaian, melainkan wujud relasi emosional.
Sharon Tate (1968)

Gaun: Alba
Sharon merancang sendiri gaun pengantinnya, sehingga setiap ruffle, bordir, dan potongan adalah ide dirinya. Keputusannya untuk merancang sendiri, menunjukkan kontrol kreatif dan visi personal atas momen besar dalam hidupnya.
Leave a Reply