4. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid yang berbentuk kupu-kupu di leher berperan penting dalam mengatur metabolisme, nafsu makan, energi, hingga suhu tubuh. Menurut Prudence Hall, M.D., pendiri The Hall Center di Santa Monica, masalah tiroid cukup umum terjadi, terutama pada wanita.
Ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon, gejalanya bisa beragam, mulai dari haid berat, cemas, cepat merasa panas, hingga mulut kering. Semua ini bisa memicu rasa haus.
Penderita hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) juga lebih rentan mengalami kondisi lain yang memicu haus, seperti diabetes tipe 1, sindrom Sjögren, hingga anemia karena kekurangan vitamin B12.
5. Stres Kronis
“Stres kronis dapat membuat kelenjar adrenal bekerja kurang optimal, hingga tekanan darah jadi rendah,” jelas Dr. Hall. Kondisi ini bisa menimbulkan pusing, depresi, kecemasan, dan juga rasa haus berlebih.
Tubuh merespons dengan meminta lebih banyak air untuk membantu meningkatkan tekanan darah. Solusi terbaik? Mengelola stres dengan terapi, meditasi, olahraga, atau tidur yang cukup.
BACA JUGA: Apakah Buah Ceri Baik untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli Gizi
6. Makanan Bersifat Diuretik
Beberapa makanan bisa membuat tubuh sering buang air kecil. “Makanan dengan efek diuretik akan membuat kita lebih sering pipis, sehingga menimbulkan rasa haus,” jelas Jessica Cording, R.D., C.D.N., ahli gizi dan pelatih kesehatan integratif.
Contohnya seledri, asparagus, bit, lemon, melon, jahe, dan peterseli. Meski sehat, makanan ini bisa membuat cairan tubuh lebih cepat hilang. Solusinya, imbangi dengan makanan kaya air seperti oatmeal atau nasi merah yang menyerap cairan saat dimasak.
Leave a Reply