15 Makanan Sehat yang Bikin Otak Tetap Tajam

Dok. Freepik @benzoix

Pernahkah Anda merasa cepat lupa atau sulit berkonsentrasi meski tubuh terasa bugar? Ternyata, kesehatan otak tidak hanya ditentukan oleh usia dan aktivitas, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi setiap hari.

Menurut penelitian dalam jurnal Nutrients, gaya hidup aktif yang dibarengi dengan pola makan seimbang, mampu memperlambat penurunan fungsi kognitif. Artinya, mengonsumsi makanan yang tepat, bisa menjadi investasi untuk daya ingat dan kecerdasan hingga usia lanjut.

Lalu, makanan apa saja yang sebaiknya rutin kita konsumsi agar otak tetap tajam? Para ahli gizi telah merekomendasikan beberapa pilihan terbaik. Yuk, kita simak satu per satu.

Mengapa Nutrisi Penting untuk Otak?

Maggie Moon, M.S., R.D., ahli gizi sekaligus penulis buku The MIND Diet: 2nd Edition, menjelaskan bahwa otak memerlukan berbagai nutrisi khusus agar dapat berfungsi optimal. Salah satunya adalah omega-3, yang banyak terdapat pada ikan berlemak seperti salmon dan makarel.

“Omega-3 adalah asam lemak esensial yang tubuh tidak bisa produksi sendiri. Lemak sehat anti-inflamasi ini, menjadi bagian dari struktur sel otak, menjaga membran sel tetap fleksibel dan sehat,” ujarnya.

Selain itu, vitamin B6, B9 (asam folat), dan B12 juga berperan penting dalam menurunkan kadar racun saraf yang berhubungan dengan penurunan kognitif. Nutrisi lain seperti kolin, lutein, polifenol, kalium, serta magnesium juga memberi kontribusi besar.

Julie Duffy Dillon, M.S., R.D.N., pakar perilaku makan sekaligus penulis Find Your Food Voice, menambahkan.

“Ketika seseorang cukup makan dan menambahkan makanan kaya magnesium, hal itu bisa membantu menurunkan kadar insulin, meningkatkan fungsi kognitif, dan mendukung tidur lebih nyenyak.”

Sementara itu, Alma Simmons, R.D.N., ahli gizi di The Ohio State University Wexner Medical Center, menekankan, bahwa kesehatan organ lain juga memengaruhi otak.

“Penelitian menunjukkan, konsumsi kacang-kacangan dapat meningkatkan kesehatan jantung. Dan jantung yang sehat berkaitan erat dengan otak yang sehat, serta menurunkan risiko gangguan neurologis,” jelasnya.