Kampung Siluman Pulo Majeti jadi film horor terbaru Tatjana Saphira setelah Perempuan Bergaun Merah, yang tayang tahun 2022 lalu. Ini menjadi film pertamanya di tahun ini, dimana ia dipasangkan dengan suami Sherina Munaf, Baskara Mahendra.
“Di film ini aku memerankan tokoh Alia, dia adalah anak dari Seruni dan Ki Eman, dia dulunya warga di kampung Majeti,” jelas Tatjana Saphira saat ditemui di kantor Lingkar Pictures, Kemang, Jakarta Selatan (26/6/2024).
“Nah yang terjadi dengan Alya, saat kecil dihanyutkan supaya bisa keluar dari kampung itu, dan bisa lepas dari kontrak gaib,” sambungnya.
| Baca Juga: Ismi Melinda, Jadi Wewe Gombel Itu Beratnya 5 Kilogram
Karena merasa prosesnya sangat menguras tenaga, Tatjana awalnya enggan untuk kembali terlibat lagi dalam film horor. Namun keputusan artis cantik keturunan Jerman itu berubah, setelah dirinya membaca naskah ceritanya.
“Ini kan mengangkat cerita yang berhubungan erat dengan masyarakat di Pulo Majeti, dan itu cagar budaya di Indonesia. Ini kesempatan yang sangat menarik, untuk menunjukkan sisi kebudayaan dari Pulo Majeti,” ucap Tatjana
| Baca Juga: Nostalgia Indro Warkop di Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet
Sementara Jose Poernomo selaku sutradara dalam film ini, merasa tertantang untuk menampilkan visual yang menarik, ketika penonton melihat Pulo Majeti yang selama ini dikenal mistis.
“Kami mau coba gambarkan apa yang dilihat ketika masuk ke Pulo Majeti, tapi kita benar-benar bukan yang didramatisasi, ini kita benar-benar coba gambarkan apa yang ada di sana,” kata Jose Poernomo.
Sedangkan Girry Pratama sebagai produser mengatakan, film Kampung Siluman Pulo Majeti memiliki sentuhan horor berbeda dari lainnya.
“Mungkin biasanya film horor erat dengan tanah Jawa. Kali ini kita bawa ke tanah Sunda, masih Jawa juga tapi Jawa Barat,” kata Girry.
Proses syuting Kampung Siluman Pulo Majeti rencananya akan mulai dilakukan pada awal Juli 2024 nanti. Film garapan rumah produksi Lingkar Pictures ini, akan melakukan pengambilan gambar di beberapa lokasi seperti Pangandaran, Ciwidey, Batu Karas, Platar Agung, Pulo Majeti, Tangkuban Perahu, hingga Muara Angke. (*/rez)
Leave a Reply