Bagi Gwyneth Paltrow, menjadi seorang ibu tiri bukanlah perkara yang mudah. Pendiri Goop berusia 50 tahun ini berbicara tentang pengalaman menjadi bagian dari keluarga campuran, setelah menjadi ibu tiri dari dua anak suaminya, Brad Falchuk, yaitu Isabella, 19 tahun, dan Brody, 17 tahun.
Dalam Instagram Story-nya pada hari Kamis, pemenang Academy Award ini mengambil bagian dalam sesi tanya jawab dengan penggemar, di mana dia mempersilahkan 8 juta pengikutnya untuk mengajukan pertanyaan apa pun.
Salah satu penggemar bertanya kepada Paltrow, bagaimana perasaannya menikahi seorang yang sudah menjadi orangtua dari hubungan sebelumnya.
“Awalnya, saya merasa sangat sulit,” kata ahli kesehatan ini. “Tahu? Tidak ada buku tentang ini. Tidak ada yang memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Bahkan, semua media yang ada mengenai apa itu ibu tiri sering menggambarkan kita sebagai sosok jahat.”
“Ini seperti mencoba menghindari ranjau,” tambahnya.
Paltrow menikah dengan Falchuk pada September 2018, dua tahun setelah proses perceraiannya dengan penyanyi Coldplay, Chris Martin, selesai.
Baik Paltrow maupun Chris, tetap menjalin hubungan baik. Bahkan keduanya berlibur bersama dengan pasangan masing-masing, dan mengajak putri mereka, Apple yang berusia 19 tahun, serta putra mereka, Moses yang saat ini berusia 17 tahun.
Sementara itu, Falchuk memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya dengan Suzanne Bukinik selama 19 tahun.
Namun, perjalanan menjadi seorang ibu tiri tidak selalu mulus bagi Paltrow, yang mengakui kesulitan menjadi ibu tiri bagi dua remaja.
“Ketika Anda masuk ke dalam sebuah keluarga dengan dinamika, ada berbagai jenis ketakutan seputar kehilangan dan apa arti dari kehadiran orang baru ini,” katanya.
“Tetapi, bagi diri saya sendiri, pada saat saya memutuskan dan sepenuhnya merangkul ide bahwa anak-anak tiri saya adalah anak-anak saya dan saya mencintai mereka sama seperti anak-anak saya yang lain, dan saya memberikan aturan dan batasan yang sama serta sepenuh hati menjalaninya, semakin mudah semuanya,” katanya.